Jakarta, CNN Indonesia
--
Sekitar tahun 1952, Bapak Gizi Indonesia, Prof. Poerwo Soedarmo
memberikan Konsep Empat Sehat Lima Sempurna. Namun kini sudah berkembang
dan disempurnakan menjadi Pedoman Gizi Seimbang (PGS).
Ada empat
perbedaan utama konsep lama empat sehat lima sempurna, konsep tersebut
kini dinamakan dengan pedoman gizi seimbang, yang dipaparkan oleh
Direktur Gizi Masyarakat Kemenkes RI, Ir Doddy Izwardi, MA:
Penekanan Pesan
Konsumsi
nasi, lauk pauk, sayur, buah dan susu sudah di sempurnakan dan dikenal
sebagai susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam
jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Selain itu juga
pentingnya pola hidup aktif, bersih, olah raga, dan selalu memantau
berat badan.
Susu Bukan Penyempurna
Dulunya susu dianggap
sebagai minuman yang dikelompokkan tersendiri dan dianggap sebagai
penyempurna. Namun dalam PGS, susu termasuk kedalam kelompok lauk-pauk
dan bukan makanan penyempurna dan dapat digantikan dengan jenis makanan
lainnya yang sama nilai gizinya.
Penjelasan Mengenai Porsi
Setiap
hari tubuh membutuhkan asupan protein nabati 2-3 porsi, protein hewani
2-3 porsi, makanan pokok 3-8 porsi, sayuran 3-5 porsi, buah 3-5 porsi
dan minum air mineral minimal 8 gelas.
Pentingnya Minum Air Mineral
Konsep
Empat Sehat Lima Sempurna tidak menggambarkan bahwa tubuh perlu minum
air mineral secara cukup, aman, dan bersih. Sementara konsep PGS sudah
menjelaskan pentingnya mencukupi kebutuhan minum air mineral minimal 2
liter, atau lebih kurang 8 gelas per hari.
(rkh/rkh)
Sumber: http://student.cnnindonesia.com/inspirasi/20160606133710-322-136115/perbedaan-gizi-seimbang-dengan-4-sehat-5-sempurna/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar